Minggu, 03 Januari 2010

hahaii ddeeeh ..

kujalani setiap detik hidupku ..
mungkin aku hanya orang biasa ..
melangkahku dengan sendiri ..
di temani sunyi dan sepi ..

sepi terasa di hatiku ..
hanya bisa diam dan meratapi ..
saat kau pergi meninggalkan aku ..
meninggalkan aku disini ..

sepi terasa di hati..
saat kau meninggalknku ..
sepi terasa di hati ..........


dan kini kau memintaku kembali ..
setelah kau menyakiti hatiku ...
dan kini kau memintaku kembali ..
setelah kau menduakan cintaku ..

by:LASTHOPE

Sabtu, 02 Januari 2010

Pengorganisasian

A. Pengertian

Menurut James D. Mooney, organisasi adalah bentuk perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama. sedangkan menurut Chester I.Barnard , organisasi adlah sebagai suatu system yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.dari dua pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu wadah tempat kumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
secara tegas organisasi di tandai oleh :
1. Adanya kelompok atau kumpulan orang yang saling terikat
2. Adanya hubungan yang harmonis dalam kerja sama.
3. Hubungan kerja sama atas dasar penetapan hak,kewajiban dan tanggung jawab tertentu.

Dalam bentuk sistem mekanisme pengorganisasian ada beberapa tahap yang perlu untuk diperhatikan yaitu:
a. merinci pekerjaan yang harus dilaksanakan
b. membagi beban kerja
c. mensinkronisasi pekerjaan
d. menentukan mekanisme pekerjaan
dari beberapa penjelasan pada pengertian tersebut diatas dapat dia ambil kesimpulan bahwa pengorganisasian disusun dengan tujuan agar pekerjaan yang dikehendaki dapat tercapai dan dibagi bagi diantara anggota organisasi dengan rentang tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien.

B. Unsur-unsur organisasi
Ada sekitar 4 unsur yang dimiliki oleh suatu organisasi. Unsur tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sebagai wadah atau tempat bekerja sama dapat diartikan sebagai tempat atau kerangka mekanisme pendelegasian kekuasaan dan tanggung jawab.
2. Sebagai proses kerja sama antara dua orang atau lebih.
pembagian tugas agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.
3. Adanya tugas atau kedudukan yang jelas.
Adanya pengaturan dan pembagian wewenang, tugas dan tanggung jawab.
4. Mempunyai tujuan tertentu
Tujuan yang telah ditetapkan menjadi suatu acuan dalam tugas untuk mencapainya.

C. Asas atau Prinsip Organisasi
1. Perumusan dan penentuan tujuan
Organisasi dibuat berdasar atas tujuan yang hendak dicapai
2. Pembagian Kerja
Susunan organisasi dijabarkan dengan aspek pembagian kerja.
3. Pendelegasian wewenang
Susunan dan struktur organisasi diatur sesuai alur pendelegasian wewenang sehingga ketegasan pertanggung jawaban jelas.
4. Koordinasi
Susunan organisasi diutamakan pada yang paling mungkin dan yang paling mudah pengorganisasiannya.
5. Efisiensi Pengawasan
Ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan pengawasan yang efisien.
6. Pengawasan Umum
Agar pengawasan secara menyeluruh dapat mudah dilaksanakan.

D. Tujuan dan manfaat Organisasi
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan agar suatu proses pekerjaan yang dikehendaki
dapat mencapai tujuan yang telah diatur, disusun, ditetapkan.
sementara itu, manfaat yang dapat diperoleh dari pengorganisasian ini adalah agar pelaksanaan tugas dilakukan lebih baik dan teratur, koordinasi pelaksanaan pekerjaan dapat lebih baik, pengawasan pelaksanaan pekerjaan dapat efektif dan efisien dan tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Kepemimpinan

Menurut stoner kepemimpinan adalah sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan tugas. Ada tiga implikasi penting, pertama, kepemimpinan melibatkan orang lain ( bawahan atau pengikut ), kwalitas seorang pemimpin ditentukan oleh bawahan dalam menerima pengarahan dari pemimpin. Kedua, kepemimpinan merupakan pembagian yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan beberapa dari kegiatan anggota kelompok dan sebaliknya anggota kelompok atau bawahan secara tidak langsung mengarahkan kegiatan pimpinan. Ketiga kepemimpinan disamping dapat mempengaruhi bawahan juga mempunyai pengaruh. Dengan kata lain seorang pimpinan tidak dapat mengatakan kepada bawahan apa yang harus dikerjakan tapi juga mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintah pemimpin.

Pendekatan Studi Kepemimpinan
Untuk mempelajari kepemimpinan menggunakan tiga pendekatan. Pendekatan pertama bahwa kepemimpinan itu tumbuh dari bakat, kedua kepemimpinan tumbuh dari perilaku. Kedua pendekatan diatas berasumsi bahwa seseorang yang memiliki bakat yang cocok atau memperlihatkan perilaku yang sesuai akan muncul sebagai pemimpin dalam situasi kelompok ( organisasi ) apapun yang ia masuki. Pendekatan yang ketiga bersandar pada pandangan situasi ( situasionar perspective ) pandangan ini berasumsi bahwa kondisi yang menentukan efektifitas pemimpin. Efektifitas pemimpin bervareasi menurut situasi tugas yang harus diselesaikan, keterampilan dan pengharapan bawahan lingkungan organisasi dan pengalaman masa lalu pemimpin dan bawahan. Dalam situasi yang berbeda prestasi seorang pemimpin berbeda pula, mungkin lebih baik atau lebih buruk. Pendekatan ini memunculkan pendekatan kontingensi yang menentukan efektifitas situasi gaya pemimpin.

Pendekatan Sifat-Sifat Kepemimpinan
Kelompok pertama yang bermaksud menjelaskan tentang aspek kepemimpinan yaitu para teoritis kesifatan. Bahwa pemimpin mempunyai sifat dan cirri tertentu.
Untuk mengenali karakteristik atau ciri pribadi dari para pemimpin, para psikolog mengadakan penelitian. Mereka berpandangan bahwa pemimpin ini dilahirkan bukan dibuat. Secara alamiah bahwa orang yang mempunyai sifat kepemimpinan adalah orang yang lebih agresif. Lebih tegas, dan lebih pandai berbicara dengan orang lain serta lebih mampu dan cepat mengambil keputusan yang akurat. Pandangan ini mempunyai implikasi bahwa jika ciri kepemimpinan dapat dikenali. Maka organisasi akan jauh lebih canggih dalam memilih pemimpin. Hanya orang-orang yang memiliki ciri-ciri kepemimpinan sajalah yang akan menjadi manajer, pejabat dan kedudukan lainnya yang tinggi.
Ukuran dalam pencarian ciri kepemimpinan menggunakan dua pendekatan 1) membandingkan bawahan dengan pemimpin 2) membandingkan ciri pemimpin yang efektif dengan yang tidak efektif.


Perilaku Pemimpin
1. Fungsi-fungsi Kepemimpinan
Perilaku pemimpin mempunyai dua aspek yaitu fungsi kepemimpinan (style leadership). Aspek yang pertama yaitu fungsi-fungsi kepemimpinan menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam kelompoknya. Agar berjalan efektif, seseorang harus melakukan dua fungsi utama yaitu : 1) fungsi yang berkaitan dengan pemecahan masalah dan 2) fungsi-fungsi pemeliharaan (pemecahan masalah sosial). Pada fungsi yang pertama meliputi pemberian saran pemesahan dan menawarkan informasi dan pendapat. Sedangkan pada fungsi pemeliharaan kelompok meliputi menyetujui atau memuji orang lain dalam kelompok atau membantu kelompok beroperasi lebih lancar.
2. Gaya-gaya Kepemimpinan
Pada pendekatan yang kedua memusatkan perhatian pada gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan meliputi 1) Gaya dengan orientasi tugas dan 1) Gaya berorientasi dengan karyawan. Pada gaya yang pertama pemimpin mengarahkan dan mengawasi melalui tugas-tugas yang diberikan kepada bawahannya secara tertutup, pada gaya ini lebih memperhatikan pelaksanaan pekerjaan daripada pengembangan dan pertumbuhan karyawan. Sedangkan gaya yang berorientasi pada karyawan lebih memperhatikan motivasi daripada mengawasi, disini karyawan diajak untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan melalui tugas-tugas yang diberikan.Teori X Dan Teori Y Dari McGregor
Douglas McGrogor mengemukakan strategi kepemimpinan efektif dengan menggunakan konsep manajemen partisipasi. Konsep ini terkenal karena menggunakan asumsi-asumsi sifat dasar manusia. Pemimpin yang menyukai teori X cenderung menyukai bergaya kepemimpinan otoriter dan sebaiknya seorang pemimpin yang menyukai teori Y lebih cenderung menyukai gaya kepemimpinan demokratik.

Kisi-Kisi Manajerial Dari Blake Dan Mouton
Dua gaya manajemen ini mendasari dua pendekatan pada manajemen yang efektif. Pada gambar dibawah menunjukkan jaringan ( kisi-kisi ) dimana pada sumbu horizontal adalah perhatian terhadap produksi-produski sedang pada sumbu vertical adalah perhatian terhadap orang ( Karyawan ).

Penelitian Di Universitas Ohio State Dan Michigan
Di universitas Ohio State, para peneliti mencoba mempelajari efektifitas dari perilaku kepemimpinan untuk menentukan mana yang paling efektif dari kedua

Pendekatan Situasional “ Contingency”
Pendekatan ini menggambarkan tentang gaya kepemimpian yang tergantung pada faktor situasi, karyawan, tugas, organisasi dan variabel lingkungan lainnya.
Mary Parker Follectt mengatakan bahwa ada tiga faktor utama yang mempengaruhi kepemimpinan yaitu 1) pemimpin, 2) bawahan 3) Situasi juga pemimpin harus berorientasi pada kelompok.

Sistem Numerik Berdasarkan Penambahan

Sistem numerik yang paling sederhana adalah Sistem numerik unary. Sistem ini sering dipakai untuk melakukan pemilihan pada suatu voting. Contoh dari Sistem numerik Unary adalahTally mark. Kerugiann penggunaan dari sistem numerik Unary adalah sistem ini membutuhkan tempat yang besar.

Selain sistem numerik unary, contoh lain dari sistem numerik berdasarkan penambahan adalah angka Romawi.

I 1 V 5 X 10 L 50 C 100 D 500 M 1000

Angka Romawi dituliskan dengan simbol dari angka yang tersedia kemudian ditambahkan atau dikurangkan.

Sebagai contoh adalah 1970 disimbolkan dalam angka romawi dengan MCMLXX. Simbol Mmerepresentasikan angka 1000. Simbol CM merepresentasikan 900, hal ini dikarenakan oleh peraturan dalam penulisan angka romawi, yang tidak diperkenakan pengulangan suatu simbol lebih dari tiga kali. Jadi apabila 900 dituliskan dengan simbol DCCCC maka penulisan tersebut salah. Simbol C disebelah kiri atau sebelum M merupakan angka pengurang dari angka sesudahnya, jadi CM = 1000-100 = 900. Simbol selanjutnya adalahLXX yang melambangkan angka 70.

Angka Romawi ini digunakan di Eropa sampai dengan abad ke 15. Kekurangan dari sistem ini adalah tidak adanya angka Nol.

Sistem Numerik Berdasarkan Posisi

Didalam sistem numerik ini, penulisan angka berdasarkan posisi dan basis. Posisi suatu angka dalam sistem ini menentukan nilai dari bilangan yang diwakilinya. Maka notasi yang digunakan disebut notasi posisional. Sistem numerik berdasarkan posisi yang sangat terkenal dan dipakai paling luas adalah sistem bilangan desimal. Sistem desimal ini merupakan sistem numerik berdasarkan posisi yang berbasis 10. Simbol 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 adalah bagian dari sistem desimal. Sebagai contoh 612, angka ini berarti:

2 × 100 = 2 × 1 = 2
1 × 101 = 1 × 10 = 10
6 × 102 = 6 × 100 = 600


Basis eksponen

Selain sistem desimal yang digunakan sehari-hari, terdapat pula sistem lainnya, yaitu:

* Sistem biner, berbasis 2,
* Sistem oktal, berbasis 8,
* Sistem heksadesimal, berbasis 16,
* Sistem seksagesimal, berbasis 60,
* dan sistem numerik berbasis lainnya.

Seluruh sistem di atas menggunakan eksponen. Berarti setiap angka pada posisi tertentu, nilainya adalah sebesar angka tersebut dikalikan basisnya dipangkatkan posisinya.

a_na_{n-1}...a_2a_1a_0 = \sum^{n}_{i=0}a_i\times b^{i}


Faktoradik

Faktoradik adalah sebuah sistem bilangan yang setiap posisi angka memiliki basis sesuai dengan faktorial dari posisinya. Sistem bilangan ini memungkinkan untuk membangkitkan permutasi dalam urutan leksikografik.

Faktoradik memiliki bentuk deretan bilangan an...a4a3a2a1a0, dengan setiap bilangan ai bersifat:

a_i \in \mathbb{N}

dan

0 \leq a_i \leq i



Nilai faktoradik

Nilai sebuah faktoradik an...a4a3a2a1a0 dapat dengan mudah didapat menggunakan formula:
\sum_{i=0}^n a_i.i!

Sebagai contoh, bilangan 2,1,1,1,0

Posisi setiap bilangan, sama seperti pada sistem bilangan posisional lainnya, dinomori mulai dari 0 dari sebelah kanan.

Bilangan ke 5 4 3 2 1 0
Bilangan 0 2 1 1 1 0
Faktorial 120 24 6 2 1 1

Sehingga nilainya adalah sebesar: 2×4! + 1×3! + 1×2! + 1×1! + 0×0! = 57

Di bawah ini adalah daftar 24 faktoradik pertama beserta nilainya:

Faktoradik Nilai Faktoradik Nilai Faktoradik Nilai Faktoradik Nilai
0, 0, 0, 0 0 1, 0, 0, 0 6 2, 0, 0, 0 12 3, 0, 0, 0 18
0, 0, 1, 0 1 1, 0, 1, 0 7 2, 0, 1, 0 13 3, 0, 1, 0 19
0, 1, 0, 0 2 1, 1, 0, 0 8 2, 1, 0, 0 14 3, 1, 0, 0 20
0, 1, 1, 0 3 1, 1, 1, 0 9 2, 1, 1, 0 15 3, 1, 1, 0 21
0, 2, 0, 0 4 1, 2, 0, 0 10 2, 2, 0, 0 16 3, 2, 0, 0 22
0, 2, 1, 0 5 1, 2, 1, 0 11 2, 2, 1, 0 17 3, 2, 1, 0 23


Mendapatkan Faktoradik dari Sembarang Bilangan

Suatu faktoradik bisa diperoleh dari sembarang bilangan n dengan algoritma sebagai berikut:

1. Cari i! terbesar di mana i! < n
2. Bagi n dengan i!, akan didapatkan hasil bagi d dan sisa bagi m.
3. d adalah digit faktoradik ke-i, yaitu ai
4. Ulangi dari langkah kedua, dengan m(sisa bagi) menggantikan n, dan i − 1menggantikan i.
5. Algoritma selesai jika i sudah mencapai 0.

Ketika berakhir, algoritma ini akan menghasilkan deretan faktoradikan...a4a3a2a1a0.

Sistem Bilangan

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/sistem-bilangan/

System bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem bilanan yang banyak dipergunakan oleh manusia adalah system biilangan desimal, yaitu sisitem bilangan yang menggunakan 10 macam symbol untuk mewakili suatu besaran.Sistem ini banyak digunakan karena manusia mempunyai sepuluh jari untuk dapat membantu perhitungan. Lain halnya dengan komputer, logika di komputer diwakili oleh bentuk elemen dua keadaan yaitu off (tidak ada arus) dan on (ada arus). Konsep inilah yang dipakai dalam sistem bilangan binary yang mempunyai dua macam nilai untuk mewakili suatu besaran nilai.

Selain system bilangan biner, komputer juga menggunakan system bilangan octal dan hexadesimal.

Pengertian Organisasi

1. Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb) sehingga merupakan kesatuan yang teratur. (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia)
2. Organisasi adalah sistem sosial yang memiliki identitas kolektif yang tegas, daftar anggota yang terperinci, program kegiatan yang jelas, dan prosedur pergantian anggota. (Janu Murdiyamoko dan Citra Handayani, Sosiologi untuk SMU Kelas I)

Pengertian organisasi berikut ini didapat dari artikel yang berjudul “Pengertian, Definisi dan Arti Organisasi - Organisasi Formal dan Informal - Belajar Online Lewat Internet Ilmu Manajemen” oleh godam64
tanggal 16 Februari 2008 (http://organisasi.org/pengertian_definisi_dan_arti_organisasi_organisasi_formal_dan_informal_belajar_online_lewat_internet_ilmu_manajemen)

3. Menurut Stoner, organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
4.Menurut James D. Mooney, organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
5. Menurut Chester I. Bernard, organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
Selanjutnya, pengertian di bawah ini diambil dari Wikipedia, tanggal 16 Februari. Alamat web/halaman: http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi

6. Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang yang memiliki tujuan yang sama. Baik dalam penggunaan sehari-hari maupun ilmiah, istilah ini digunakan dengan banyak cara.

Pengertian di bawah ini diperoleh dari artikel yang berjudul PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN STRESS DIHADAPKAN DENGAN KONSELING DALAM TINGKAT PRODUKTIFITAS DAN PRESTASI KERJA SUATU ORGANISASI oleh : Mistiani, S.sos, Puslitbang Strahan Balitbang Dephan
(http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?vnomor=18&mnorutisi=9) 16 Februari

7. Organisasi adalah bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan organisasi dan tujuan individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak (pengurus organisasi dan anggota organisasi) untuk bersama-sama berusaha saling memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat yang berwenang.

Pengertian selanjutnya diperoleh dari artikel yang berjudul “Manajemen Konflik Dalam Organisasi” oleh fickry tanggal 16Februari(http://defickry.wordpress.com/2007/09/13/manajemen-konflik-dalam-organisasi/)

8. Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi lewat hirarki otoritas dan tanggungjawab (Schein). Karakterisitik organisasi menurut Schein meliputi : memiliki struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian yang lain untuk mengkoordinasikan aktivitas di dalamnya.

9. Organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasikan usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu (Kochler).

10. Organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama.

BAB 10 PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS (pengantar bisnis)

Pengertian Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diindinkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa. Perusahaan bisnis adalah sebuah organisasi yang merubah keahlian dan material menjadi barang atau jasa untuk memuaskan para pembeli, serta diharapakan akan memperoleh laba untuk para pemilik. Produktifitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber(jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energy dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut. ProduksiTanggung jawab manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual. Keputusan tersebut adalah:

1. Keputusan yang berhubungan dengan disain dari system produksi manufaktur.
2. Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian system tersebut baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek.

Sistem Produksi Manufaktur Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan disain system produksi adalah tentang:

1. Disain produksi dari barang yang diproses
2. Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
3. Disain tugas
4. Lokasi dari fasilitas produksi
5. Layout dari fasilitas tersebut

Keputusan-keputusan yang komplek tersebut sangat berkaitan dengan proses pengolahan yang dapat dogolongkan menurut 3 macam cara yaitu:

1. Sifat Proses Produksi
2. Jangka Waktu Produksi
3. Sifat Produk

Penggunaan produksi standart ini memerlukan sejumlah modal yang besar untuk

1. Memelihara sejumlah persedian
2. Menyediakan fasilitas penyimpanan yang memadai
3. Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar, kebakaran, pencurian dan sebagainya.
4. Produksi pesanan

Produksi pemesanan ini muncul atau digunakan bilamana para pembeli menhendaki adanya spesifikasi tertentu dari produk yang diinginkan. KEGIATAN PRODUKSI Gambaran Sekilas Masalah-masalah yang dihadapi oleh manajer produksi adalah: # Perencanaan produksi # Organisasi produksi # Pengendalian produksi # Pemeliharaan peralatan # Pengawasan dan pemeriksaan kualitas Perencanaan produksi Perencaan produksi meliputi keputusan-keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah-masalah pokok yang meliputi: # Jenis barang yang akan dibuat # Jumlah barang yang akan dibuat # Cara pembuatan Perencanaan jenis barang yang akan dibuat terdirei atas 4 tahap, yaitu: # Tahap pertama, penentuan disain awal yang berupa disain spesifikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi. # Tahap kedua, penentuan disain barang yang tepat # Tahap ketiga, penentuan cara pembuatan yang berupa penentuan urutan proses produksi, tempat kerja dan peralatan yang dipakai. # Tahap keempat pembuatan, merupakan usaha memodifikasi tahap ketiga yang disesuaikan dengan laout, tuntunan kualitas dan mesin, peralatan yang tersedia. Organisasi Produksi Dalam pwruhaan manufaktur, tanggung jawab untuk memproduksi barang berada pada bagian produksi. Pengendalian ProduksiPengendalian produksi adalah serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif ke dalam satu aliran dimana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terendah, dan kemungkinan waktu tercepat. Ada dua macam pengendalian produksi, yaitu: # Order control, digunakan oleh perusahaan manufaktur yang beroperasi hanya pada waktu menerima pesanan-pesanan dari pembelinya. # Flow control digunakan dalam pabrik-pabrik yang berproduksi untuk persediann dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan begitu pesanan pembeli diterima. Tahap-tahap dalam Pengendalian Produksi Tahap-tahap atau fungsi dalam pengendalian produksi ada 4 yaitu: # Perencanaan # Routing # Scheduling # Dispatching Memuat beberapa hal tentang pembuatan barang seperti: Barang apa yang harus dibuat dan jumlahnya Disain, ukuran dan bahan yang akan dipakai Mesin dan perlatan yang harus dipakai Petugas yang harus mengerjakan Kapan harus dimulai dan selesai Kepada siapa barang tersebut dijual Analisis jaringan Kerja : Metode Jalur Kritis dan PERT Konsep dasar itu adalah, sebagai berikut:

1. Jaringan kerja (Network)

Merupakan astu seri aktivitas yang bersambung dalam menhasilkan barang dan jasa yang terarah kepada usaha pencapaian tujuan perusahaan.

1. Jalur Kritis (Ctitical Path)

Jalur kritis adalah jalur yang terpanjang dalam menyelesaikan satu rangkaian pekerjaan sampai selesai. Pada contoh dimuka terdapat 4 jalur untuk menyelesaikan pekerjaan sebagai berikut: a A – D – H memerlukan waktu selama 4 + 5 + 7 = 16 satuan waktu b B – F – H memerlukan waktu selama 2 + 2 + 7 = 12 satuan waktu c B – F – I memerlukan waktu selama 3 + 3 + 5 = 11 satuan waktu d C – G – I memerlukan waktu selama 6 + 8 + 5 = 19 satuan waktu Jalur kritis ini perlu mendapatkan perhatian serius mengingat beberapa hal berikut

1. Jalur kritis menyoroti aktivitas –aktivitas yang harus dilakukan dengan cepat, bila mana diinginkan waktu penyelesaian yang lebih pendek.
2. Setiap penundaan pada setiap aktivitas yang masuk dalam jalur kritis akan menyebabkan penundaan penyelesaian seluruh rangkaian pekerjaan.
3. Setiap perencanaan pendahuluan dan perbaikan sepanjang jalur kritis mungkin akan menyebabkan jalur lain menjadi kritis.

Aktivitas Semu (Dummy) Keterbatasan – keterbatasan Metode Jalur Kritis (MJK) Faktor-faktor penting yang membatasi penerapan metode jalur kritis adalah:

1. MJK mendasarkan diri pada asumsi bahwa penyelesaian aktivitas dapat diketahui dengan tepat pada setiap waktu.
2. MJK tidak memasukkan gagasan analisis statistic dalam menentukan perkiraan waktu.
3. MJK merupakan model perencanaan static dan bukunya alat control yang dinamik.

Program Evalution and Review Technique (PERT) Perubahan konsep MJK dengan memasukkan beberapa hal seperti:

1. Teori probabilitas yang berguna untuk memperhitungkan ketidakpastian masa yang akan datang.
2. Gagasan analisis untuk memperkirakan standart penyimpanan waktu penyelesaian keseluruhan pekerjaan.
3. Membuat model yang baru sebagai alat control yang dinamik: model tersebut terkenal dengan Program Evaluation and Riview Technique(PERT)

Di dalam PERT ini digunakan 3 macam perkiraan waktu yaitu:

* Waktu yang paling optimis merupakan kemungkinan waktu penyelesaian yang paling pendek, jikalau semua pekerjaan berjalan dengan lancer.
* Waktu yang paling pesimis merupakan kemungkinan waktu penyelesaian yang paling panjang, dengan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan penundaan.
* Waktu normal merupakan kemungkinan waktu penyelesaian sebagaimana biasa terjadi.

Dengan menggunakan ketiga jenis waktu tersebut dihitung waktu yang diharapkan (Wh) dengan rumus : Wh = Wo + 4 Wn + Wp

Pengendalian Persediaan Bahan Baku Persediaan dalam jumlah yang besar mengandung banyak resiko seperti:

1. Resiko hilang dan rusak
2. Biaya pemeliharaan dan pengawasan yang tinggi
3. Resiko using
4. Uang yang tertanam di persediaan terlalu besar

Jumlah pemesanaan yang ekonomis diperbaruhi oleh 4 faktor yaitu:

1. Jumlah kebutuhan bahan baku pertahun
2. Biaya pemesanan
3. Biaya penyimpanan
4. Harga bahan baku

Pemeliharaan Peralatan Kerugian yang diderita oleh perusahaan karena kelalaian mengadakan pemeliharaan peralatan disebabkan antara lain:

1. Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah sehingga menyebabkan biaya perbaikan menjadi mahal.
2. Kerugian karena berhentinya sebagian atau keseluruhan kegiatan produksi.
3. Kerugian karena keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen sehingga meyebabkan turunnya pendapatan perusahaan.
4. Perusahaan terpaksa harus membayar claim karena penyerahan yang tidak tepat.
5. Menimbulakan keengganan para pelanggan untuk kembali memesan ke perusahaan karena dianggap tidak menepati janji.

Organisasi Pemeliharaan Peralatan Terdapat 2 sistem untuk mengorganisasi pemeliharaan ini yaitu:

1.
1. Di desentralisir menurut pusat biaya atau departemen

Keuntungan cara desentralisasi antara lain:

1. Tenaga mekanik akan mengerti betul penggunaan dan karakteritis alat-alat yang harus mereka pakai.
2. Mempermudah pimpinan mengarahkan orang-orang untuk mngerjakan pekerjaan-pekerjaan yang harus cepat selesai.
3. Kontrol pemeliharaan dapat lebih ditingkatkan, sehingga perbaikan-perbaikan besar dapat lebih diperkecil.

Kelemahannya:

1. Fleksibilitas sangat rendah
2. Terdapatnya duplikasi tenga kerja

1. Sentralisasi

Kenuntungan-keuntungan cara ini yaitu:

1. Tidak terdapat duplikasi alat-alat dan tenaga kerja dan persediaan suku cadang.
2. Fleksibilitas yang tinggi

Kelemahannya:

1. Memerlukan tenaga kerja yang dapat menangani berbagai bidang atau memerlukan tenaga kerja spesialisasi cukup banyak.
2. Memerlukan perencanaan
3. Sulit untuk menetapkan pembagian tugas dengan baik
4. Beban pekerjaan bagian pemeliharaan semakin berat

Pengawasan kualitas dan Inspeksi Terdapat 4 tahap dalam pengawasan kualitas yaitu:

1. Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai dengan tuntunan pasar.
2. Tahap penentuan disain teknis untuk mencapai target tuntunan pasar.
3. Tahap pembuatan, beberapa pengawasan kualitas bahan yang dipakai dan operasi produksi.
4. Tahap penggunaan di lapangan, dimana poemasangan akan berpengaruh kepada kualitas akhir.

Bagan pengawasan Dibagi dalam 2 kategori:

1. Penyimpanan-penyimpanan yang tidak dapat ditentukan
2. Penyimpanan-penyimpanan yang dapat ditentukan

LOKASI DAN LAYOUT PABRIK Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik Ada bebera[a factor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tempat untuk pabrik baru yaitu:

1. Dekat dengan pasar
2. Dekat dengan bahan baku
3. Ongkos transportasi
4. Penyediaan tenaga kerja
5. Penyediaan sumber tenaga/energy
6. Lingkungan sekitar
7. Iklim

Cara Penentuan Lokasi Pabrik

1. Cara Kualitatif

Cara yang paling sederhana yaitu cukup mengadakan penilaian kualitatif terhadap factor-faktor yang dianggap memegang peranan pada setiap alternative lokasi.

1. Cara Kuantitatif

Ada 2 cara yaitu:

1. Cara yang sederhana

Merupakan usaha mengkuantifikasi hasil analisis kualitatif yang telah dilakukan dengan cara memberikan nilai pada masing-masing criteria.

1. Cara yang komplek

Menggunakan rumus matematika dan menggunakan model tertentu. Layout fasilitas Produksi Merupakan pengaturan dan penempatan alat, tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan di dalam produksi. Tujuannya adalah:

1. Untuk meminimumkan biaya pengankutan dan penanganan
2. Untuk mempercepat dan melancarkan arus bahan-bahan
3. Untuk mendapatkan penggunaan ruang yang efisien baik bagi karyawan maupun untuk penyimpanan
4. Untuk melakukan pekerjaan yang efisien
5. Untuk memudahkan pengawasan pekerjakaan bagi mandor.

Layout dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1) Process Layout Merupakan penyusunan fasilitas produksi dimana mesin-mesin yang mewmpunyai fungsi sama ditempatkan pada tempat yang tertentu. 2) Product Layout Merupakan pengaturan mesin-mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksiny. Penggunaan produck layout ini akan ekonomis apabila memenuhi syarat barikut: a Volume produkdi cukup sesuai dengan kapasitas penggunaan mesin dan peralatan yang dipasang. b Permintaan akan barang yang dihasilkan cukup stabil c Barang yang dihasilkan terstandardisir d Komponen-komponen dapat saling ditukarkan e Penyediaan material

Jumat, 01 Januari 2010

WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI

A. WEWENANG

1) Pengertian Wewenang

Wewenag adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Wewenang merupakan hasil delegasi atau pelimpahan wewenang dari atasan ke bawahan dalam suatu organisasi.

Dua pandangan yang saling berlawanan tentang sumber wewenang, yaitu :

1. Teori formal

Wewenang merupakan anugrah, ada karena seseorang diberi atau dilimpahi hal tersebut. Beranggapan bahwa wewenang berasal dari tingkat masyarakat yang tinggi. Jadi pandangan ini menelusuri sumber tertinggi dari wewenang ke atas sampai sumber terakhir, dimana untuk organisasi perusahaan adalah pemilik atau pemegang saham.

2. Teori penerimaan

Wewenang timbul hanya jika dapat diterima oleh kelompok atau individu siapa wewenang tersebut dijalankan. Pandangan ini menyatakan kunci dasar wewenang oleh yang dipengaruhi (influencee) bukan yang mempengaruhi (influencer). Jadi, wewenang tergantung pada penerima (receiver), yang memutuskan untuk menerima atau menolak.

Kekuasaan sering dicampur adukkan dengan wewenang, padahal keduanya berbeda. Bila wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu, maka kekuasan adalah kemampuan untuk melakukan hak tersebut.

Kekuasan adalah kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan atau kejadian. Wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi.

2) Wewenang Lini dan Staf

Lini mempunyai fungsi untuk bertanggung jawab langsung atas tercapainya tujuan-tujuan perusahaan.

Staf adalah individu atau kelompok (terdiri para ahli) dalam struktur organisasi yang fungsi utamanya memberikan saran pelayanan kepada fungsi lini.

Ada dua tipe staf, yaitu :

1. Staf pribadi (Personal staf)

Staf pribadi dibentuk untuk memberikan saran, bantuan dan jasa kepada seorang manajer. Staf pribadi biasa disebut asisten atau asisten staf yang mempunyai banyak tugas untuk atasan dan biasanya generalis.

2. Staf spesialis

Memberikan saran, konsultasi, bantuan, dan melayani seluruh lini dan unsur organisasi yang bermacam-macam, seperti tingkatan divisi, tingkatan bagian, ataupun tingkatan cabang yang berdiri sendiri.

B. DELEGASI

1) Pengertian Delegasi

Delegasi adalah pemberian otorisasi atau kekuasaan formal dan tanggungjawab untuk melaksanakan kegiatan tertentu kepada orang lain. Pelimpahan otoritas oleh atasan kepada bawahan diperlukan agar organisasi dapat berfungsi secara efisien karena tak ada atasan yang dapat mengawasi secara efisien karena tak ada atasan yang dapat mengawasi secara pribadi setiap tugas-tugas organisasi.

Alasan perlunya pendelegasian, yaitu :

a. Memungkinkan manajer dapat mencapai lebih dan bila mereka menangani setiap tugas sendiri

b. Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien

c. Manajer dapat memusatkan tenaganya pada tugas-tugas prioritas yang lebih penting

d. Bawahan dapat tumbuh, berkembang dan alat untuk belajar dari kesalahan

Delegasi dibutuhkan karena manajer mungkin hanya menguasai “the big picture”, tidak cukup mengerti secara terperinci dan tidak selalu mempunyai semua pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan. Sehingga untuk mengefisienkan penggunan sumber daya, pelaksanaan tugas tertentu didelegasikan kepada tingkatan organisasi yang serendah mungkin di mana terdapat cukup kemampuan dan informasi untuk menyelesaikannya.

Prinsip-prinsip klasik yang dapat dijadikan dasar untuk delegasi yang efektif adalah

a. Prinsip Skalar

Menyatakan harus ada garis otorisasi yang jelas yang menghubungkan tingkat paling tinggi dengan tingkat paling bawah. Garis otoritas yang jelas ini memudahkan anggota organisasi untuk mengetahui :

v Kepada siapa dia dapat mendelegasikan

v Siapa yang dapat melimpahkan wewenang kepadanya

v Kepada siapa dia bertanggungjawab

Dalam proses penyusunan garis otoritas diperlukan kelengkapan pendelegasian wewenang, yaitu semua tugas yang diperlukan dibagi habis. Hal ini digunakan untuk menghindari :

v Gaps, yaitu tugas-tugas yang tidak ada penangung jawabnya

v Overlaps, yaitu tanggung jawab untuk satu tugas yang sama diberikan kepada lebih dari satu orang

v Spilts, yaitu tanggung jawab atas tugas yang sama diberikan kepada lebih dari satu-satuan organisasi

b. Prinsip Kesatuan Perintah (unity of command)

Menyatakan setiap orang dalam organisasi harus melapor pada satu atasan. Melapor pada lebih dari satu orang akan menyulitkan seseorang untuk mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan perintah siapa yang harus diikuti. Bertanggung jawab kepada lebih dari satu atasan juga akan membuat bawahan dapat menghindari tanggung jawab atas pelaksanaan tugas yang jelek dengan alas an banyaknya tugas dari atasan lain.

c. Tanggung jawab, wewenang dan akuntabilitas

Prinsip-prinsip ini menyatakan bahwa :

v Dapat menggunakan sumber dayanya secara efisien

v Masing-masing orang dalam organisasi dapat melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya secara efektif

v Akuntabilitas penerimaan tanggung jawab dan wewenang

Ada 4 kegiatan ketika delegasi dilakukan :

1. Pendelegasian menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan

2. Pendelegasian melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan atau tugas

3. Penerimaan delegasi, yang menimbulkan kewajiban atau tanggung jawab

4. Pendelegasian menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai

Manfaat pendelegasian wewenang, yaitu :

a) Manajer memiliki banyak kesempatan untuk mencari dan menerima peningkatan tanggungjawab dari tingkatan manajer yang tinggi

b) Memberikan keputusan yang lebih baik

c) Pelimpahan yang efektif mempercepat pembuatan keputusan

d) Melatih bawahan memikul tanggungjawab, melakukan penilaiana dan meningkatkan keyakinan diri serta kesediaan untuk berinisiatif

Hambatan terhadap pendelegasian yang efektif, yaitu :

* Keengganan untuk mendelegasikan wewenang adalah :

a) Perasaan tidak aman

b) Ketidak mampuan manajer

c) Ketidak percayaan kepada bawahan

d) Manajer merasa bahwa bawahan lebih senang tidak mempunyai hak pembuatan keputusan yang luas

* Keengganan untuk menerima pendelegasian wewenang adalah :

a) Perasaan tidak aman bagi bawahan untuk menghindari tanggungjawab dan resiko

b) Bawahan takut dikritik atau dihukum karena membuat kesalahan

c) Bawahan tidak mendapat cukup rangsangan untuk beban tanggungjawab tambahan

d) Bawahan kurang percaya diri dan merasa tertekan bila dilimpahi wewenang pembuatan keputusan yang lebih besar

Louis allen mengemukakan teknik untuk membantu manajer melakukan delegasi dengan efektif :

1. Tetapkan tujuan

2. Tegaskan tanggungjawab dan wewenang

3. Berikan motivasi kepada bawahan

4. Meminta penyelesaian kerja

5. Berikan latihan

6. Adakan pengawasan yang memadai

C. DESENTRALISASI

Desentralisasi adalah konsep yang luas dan berhubungan dengan seberapa jauh manajemen puncak mendelegasikan wewenang kebawah, divisi-divisi, cabang-cabang atau satuan-satuan organisasi yang lebih rendah.

Factor-faktor yang mempengaruhi derajat desentralisasi :

1. Filsafat manajemen

2. Ukuran dan tingkat pertumbuhan organisasi

3. Strategi dan lingkungan organisasi

4. Penyebaran geografis organisasi

5. Tersedianya peralatan pengawasan yang efektif

6. Kualitas manajer

7. Keanekaragaman produk dan jasa

Karakteristik-karakteristik organisasi lainnya
Keuntungan Ekonomi vs Tanggungjawab Sosial Perusahaan


Di negara-negara dengan sistem ekonomi pasar, keberadaan perusahaan dipahami adalah untuk mendapatkan keuntungan ekonomis. Namun demikian, selain mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan, perusahaan-perusahaan ini juga dituntut untuk memenuhi tanggungjawab sosial tertentu. Berbagai pendapat saling berargumentasi tentang kepentingan relatif antara profitabilitas dan tanggungjawab sosial ini. Ada pihak yang mendukung pendapat bahwa profitabilitas adalah tujuan utama dari perusahaan dan tanggungjawab sosial yang harus ditanggung hanyalah yang masuk dalam kerangka hukum terkait dengan keberadaan perusahaan tersebut.

Sementara itu, pihak lainnya berpendapat bahwa perusahaan tidaklah sekedar sebuah entitas ekonomi, tetapi juga institusi sosial, yang berada dalam suatu lingkungan sosial, dan membawa serta tanggungjawab sosial yang tinggi. Dalam pandangan ini, perusahaan secara moral mempunyai tanggungjawab terhadap semua pihak dan profitabilitas hanyalah sarana untuk melakukan tanggungjawab tersebut.

PERSPEKTIF KEUNTUNGAN EKONOMI PERUSAHAAN

Perusahaan (organisasi bisnis) memang harus melangsungkan kegiatan bisnis yang menguntungkan agar dapat terus menjaga kelangsungan usahanya. Dalam bahasa yang sederhana, perusahaan haruslah mempunyai pendapatan yang lebih besar dari biaya operasionalnya. Untuk dapat menarik investasi, perusahaan haruslah dapat menghasilkan tingkat pengembalian terhadap modal pemegang saham (return on shareholder’s equity) yang lebih baik dibandingkan dengan jika investor menempatkan uangnya sebagai deposito di bank. Dengan kata lain, investor harus bisa memperoleh insentif keuangan untuk menghadapi resiko usaha yang ada; jika tidak, mereka akan lebih suka menempatkan uangnya di sebuah bank atau membeli surat berharga berisko rendah yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Jika sebuah perusahaan dapat memiliki sejarah prestasi keuangan yang baik, maka hal ini akan merupakan indikator yang akan dilihat oleh para pemodal. Pemodal akan memberikan kepercayaan kepada perusahaan-perusahaan yang memiliki sejarah keuangan yang menguntungkan. Kepercayaan semacam ini akan dapat memberikan kemudahan dalam mendapatkan modal baru, dibandingkan dengan melakukan peminjaman di bank atau dengan menerbitkan saham di pasar modal. Jika perusahaan tidak memiliki riwayat usaha yang menguntungkan di masa lalu dan tidak mampu menunjukkan potensi keuntungan di masa depan, maka perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan dalam mendapatkan modal. Hal ini akan secara signifikan melemahkan posisi perusahaan untuk bertahan secara kompetitif dalam jangka panjang.

bagi perusahaan yang sahamnya diperdagangkan kepada publik, keuntungan perusahaan biasanya tercermin pada harga saham. Indikasi harga saham ini tidak sekedar memberikan benefit kepada pemegang saham dalam jangka pendek, tetapi juga memungkinkan pemegang saham membeli saham perusahaan lainnya dengan dari keuntungan saham yang dimilikinya. lebih lanjut, harga saham yang tinggi akan merupakan “pertahanan” yang kuat terhadap kemungkinan hostile-takeover, atau juga dapat merupakan alat negosiasi yang kuat. Pada perusahaan publik maupun non publik, retained earning (laba ditahan) merupakan sumber dana yang penting untuk investasi baru.

Singkat kata, profitabilitas tidak sekedar merupakan “hasil”, tetapi juga dapat merupakan “sumber daya” dari kekuatan kompetitif perusahaan. Profitabilitas membuat perusahaan memiliki kemampuan untuk memperbaiki posisi kompetitifnya untuk mencapai tujuan dari keberadaan perusahaan.

PERSPEKTIF TANGGUNGJAWAB SOSIAL

Sebagai sebuah entitas ekonomi yang mempunyai hubungan formal dengan para pegawai, para pemasok, pembeli, dan lembaga-lembaga pemerintah, perusahaan mempunyai tanggungjawab legal untuk melaksanakan berbagai kesepakatan yang tercantum dalam berbagai dokumen kontrak dari keberadaan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan terikat dengan hukum dalam setiap yurisdiksi di mana perusahaan berada dan beroperasi.

Perusahaan tidak sekedar menjadi “mesin ekonomi” yang dibuat secara legal berdasarkan hukum. Perusahaan adalah juga jaringan manusia yang bekerja bersama-sama untuk tujuan yang disepakati bersama. Manusia-manusia yang berada di dalam perusahaan adalah juga makhluk sosial yang berinterkasi secara sosial dengan sesamanya. Salah satu kebutuhan mendasar dari komunitas sosial adalah saling kepercayaan di antara manusia yang berada dalam komunitas tersebut. Karenanya, seorang manusia akan berharap sesamanya akan bertindak dalam batas-batas sosial yang disepakati, dan tidak menginginkan salah satu pihak terlalu mementingkan kepentingan pribadinya tanpa batas. Jika salingpercaya di antara karyawan perusahaan ini dapat tercipta, maka mereka dapat menjalin hubungan dalam sebuah kelompok yang produktif dan membangun hubungan yang saling menguntungkan.

Dalam hal ini, tanggung jawab sosial, yaitu bertindak untuk kepentingan pihak lain, sekalipun tanpa keterkaitan legal, muncul karena dasar-dasar kepercayaan. Dan di mana ada salingpercaya, karyawan akan bersedia untuk memberikan komitmennya kepada perusahaan, baik secara emosi maupun secara praktek. Secara emosi, mereka akan melibatkan diri, dan akan secara kuat menggabungkan diri kepada organisasi, yang dapat memunculkan perasaan kebanggaan dan loyalitas. Secara praktek, mereka akan bersedia melakukan proses pembelajaran akan pengetahuan dan kemampuan, untuk membangun sebuah karir di perusahaan. Oleh karenanya, sangatlah penting bagi perusahaan untuk memberikan penghargaan terhadap komitmen tersebut dengan bersikap secara bertanggungjawab, bahkan ketika perusahaan mengalami kerugian usaha; jika tidak, hubungan salingpercaya yang ada bisa rusak.

Bertindak dalam kerangka kepentingan karyawan adalah sebuah bentuk tanggungjawab sosial yang terbatas yang dilakukan oleh perusahaan. Selain membangun salingpercaya di dalam organisasi/perusahaan, adalah juga penting untuk membangun salingpercaya pada lingkungan yang lebih luas: dengan para pemasok, para pembeli, pemerintah, komunitas lokal/sekitar perusahaan, dan lainnya. Karenanya, adalah juga penting bagi perusahaan untuk juga bertindak dan bertanggungjawab secara sosial kepada lingkungan yang lebih luas ini, sekalipun jika dilihat dari sudut pandang ekonomi jangka pendek akan nampak merugikan.

PENUTUP

Kebanyakan pelaku usaha bersepakat bahwa baik profitabilitas maupun tanggungjawab sosial dua-duanya adalah tujuan yang hendak dicapai perusahaan. Sekalipun sangat disadari bahwa kedua hal ini sebenarnya saling bertentangan. Para pemegang saham tentunya berharap perusahaan dapat meningkatkan profitabilitas, namun hal ini tentunya akan menjadi konflik kepentingan bagi stakeholder lainnya yang menginginkan optimalisasi keberadaan perusahaan, terutama yang terkait dengan tanggungjawab sosialnya.

Dengan kata lain, selalu terdapat pertentangan antara keuntungan ekonomi dan tanggungjawab sosial.

REFERENSI:

Bob de Wit and Ron Meyer. 2004. Strategy: Process, Content, Context – 3rd Ed. London: Thomson Learning.

Pearce and Robinson. 2005. Formulation, Implementation, and Control of Competitive Strategy. New York: McGraw-Hill Irwin.
GAMBARAN UMUM MANAJEMEN

Manajemen biasanya didefinisikan sebagai fungsi manajer, yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian. Jadi dapat dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses. Proses merupakan suatu cara sistematik yang sudah ditetapkan untuk melakukan kegiatan. Dengan merujuk pada definisi diatas, maka majemen berarti suatu proses yang menekankan keterlibatan dan aktivitas yang saling terkait untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

· Tingkatan Manajemen

1. Manajer pada tingkat tertinggi hirarki organisasi , seperti direktur dan para wakil direktur, sering disebut berada pada tingkat perencanaan strategis. Bertanggung jawab atas pengelolaan organisasi secara keseluruhan. Menetaplan arah kebijaksanaan, membuat rencana dan sasaran jangka panjang, merumuskan strategi, menyusun prosedur operasional organisasi secara umum, serta menetapkan pedoman interaksi organisasi dengan lingkungannya. Jadi, manajer tingkat atas memerlukan informasi berupa ringkasan dari seluruh transaksi yang terjadi dalam periode waktu tertentu. Informasi dapat disajikan dalam bentuk tabel atau grafik, yang penting berupa informasi global dari seluruh transaksi yang terjadi.

2. Manajer tingkat menengah mencakup manajer wilayah, direktur produk dan kepala divisi, berada pada tingkat pengendalian manajemen. Bertanggung jawab atas pengelolaan organisasi berdasarkan departementalisasi, wilayah, produk atau divisi. Merumuskan rencana dan sasaran operasional jangka menengah, merumuskan strategi, menyusun prosedur, melakukan pengendalian dan membuat keputusan operasional berdasarkan lingkup tanggung jawabnya. Jadi, manajer tingkat menengah memerlukan informasi berdasarkan divisinya. Khusus untuk departemen persedian barang, majer membutuhkan informasi rinci tentang produk yang laris, sehingga dapat dibuat perencanaan yang matang untuk menjamin persedian produk tersebut.

3. Manajer tingkat bawah, mencakup kepala departemen, supervisor, pimpinan proyek, berada pada manajen tingkat pengendalian operasional. Bertanggung jawab atas pelaksanaan rencana dan sasaran operasional, membuat keputusan jangka pendek berdasarkan arah kebijakan, prosedur dan pedoman yang telah ditetapkan, serta mengendalikan transaksi harian. Jadi manajer tingkat ini membutuhkan informasi rinci dari pergerakan setiap transaksi agar dapat melakukan control terhadap proses tersebut.

· Fungsi-fungsi Manajemen

Henry Fayol, menyatakan bahwa manajer melakukan lima fungsi-fungsi manajemen yang utama. Pertama, majer merencanakan (Plan) apa yang akan mereka lakukan. Kemudian mengorganisasikan (Organize) untuk mencapai rencana tersebut. Selanjutnya mereka menyusun staff (Staffing) organisasi mereka dengan sumber daya yang diperlukan. Dengan sumber daya yang ada, mereka mengarahkan (direct) untuk melaksanakan rencana. Akhirnya mereka mengendalikan (control) sumber daya, menjaganya agar tetap beroperasional secara optimal.

PERAN MANAJEMEN, menurut Henry Mintzberg

1. Peran Interpersonal : peran hubungan personal dapat terdiri dari : = figur kepala (figur head) : manajer mewakili organisasi

untuk kegiatan2 diluar organisasi.

=pemimpin(leader) : manajer mengkoordinasi, mengendalikan, memotivasi, dan mendukung bawahan-

bawahannya.

= penghubung (liaison) : manajer menghubungkan

personal2 di semua tingkatan manajemen.

2. Peran Informational : peran dari manajer sebagai pusat syaraf (nerve center) organisasi untuk menerima informasi yg paling mutakhir dan sebagai penyebar ( disseminator) informasi keseluruh personal di organisasi. Peran informasi lainnya adalah manajer sebagai juru bicara (spokesman) untuk menjawab pertanyaan2 tentang informasi yg dimilikinya.

3. Peran decisional : yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entreprenuer, sebagai orang yg menangani gangguan, sebagai orang yg mengalokasikan sumber2 dayaorganisasi, dan sebagai negosiator jika terjadi konflik di dalam organisasi.

Keahlian & Pengetahuan manajer

• Keahlian Manajer : Seorang manajer yang berhasil harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada dua yang mendasar yaitu komunikasi dan pemecahan masalah. Manajer berkomunikasi dengan bawahannya, atasannya, manajerlain ditingkat yang sama, dan dengan orang-orang diluar perusahaan. Mereka juga memecahkan masalah dengan membuat perubahan-perubahan pada operasi perusahan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

– Komunikasi :

– Memecahan masalah


• Pengetahuan Manajer :

– Mengerti Komputer (computer literacy) : pengetahuan ini mencakup pengertian mengenai istilah-istilah computer, pemahaman mengenai keunggulan dan kelemahan computer, kemampuan menggunakan computer.

– Mengerti Informasi (Information literacy) : meliputi pengertian bagaimana menggunakan informasi pada tiap-tiap tahap dari prosedur pemecahan masalah, dimana informasi dapat diperoleh, dan bagaimana membagikan informasi dengan orang lain.

Mengerti informasi tidak tergantung pada mengerti computer, seorang manajer dapat mengerti informasi tapi tidak mengerti computer. Kenyataannya jika seseorang diharuskan memilih, mengerti informasi lebih penting. Namun idealnya, seorang manajer harus mengerti computer dan informasi.

Manajer harus dapat memandang perusahaan / organisasinya sebagai suatu sistem
Pengorganisasian masyarakat
PENDAMPINGAN 3 DUSUN TERKANA DAMPAK BENCANA GEMPA DI JOGJAKARTA
Strategi pendekatan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat yang dianut LINGKAR, terdiri atas 2 jenis konsep/metode intervensi sosial yaitu: (1) Pengorganisasian Masyarakat (community organizing) dan (2) Pengembangan Masyarakat (community development). Lantas, kedua metode tersebut dicoba disenyawakan dengan (3) Manajemen Bencana (disaster management) sebagai konteks barunya. Dengan demikian, rumusan strategi pendekatan LINGKAR ini merupakan hasil upaya sintesis antara, di satu sisi, pengalaman praktis LINGKAR, yang berangkat dari beragam jenis komunitas dan organisasi masyarakat sipil, dan, di sisi lain, penggalian teoretis.

Dari 3 dusun (Giriloyo, Dasilan dan Gunungmanuk) strategi dan kegiatan pengorganisasian masyarakat ada beberapa perbedaan. Perbedaan ini menyesuaikan dengan kondisi dan dinamika masyarakat di masing-masing dusun. Karakter warga di masing-masing dusun sangat berbeda. Dasilan sebenarnya adalah sub dusun karena secara administratif Dasilan adalah masuk di dusun Paten. Dengan latar belakang ini masyarakat di Dasilan secara wilayah dan administratif kadang terlupakan oleh dusun Paten. Namun dinamika yang terjadi cukup guyup untuk kebersamaan dinamika kegiatan warga di Dasilan. Pertemuan-pertemuan warga dan kegiatan gotong royong di Dasilan oleh Lingkar dicoba untuk diperkuat lagi dan dijadikan sarana penguatan beberpa komunitas (bapak, ibu dan karangtaruna) dan peningkatan kapasitas warga.

Dusun Giriloyo dimana terdapat 2 Pondok pesantren, dan kaum muda cukup aktif, menjadikan strategi pengorganisasian di titik beratkan pada pengelolaan karangtaruna Giriloyo. Pengelolaan pengorganisasian untuk warga Giriloyo sendiri dipandang oleh Lingkar telah mampu dengan adanya para Kyai di Giriloyo. Potensi yang besar untuk kerajinan batik di Giriloyo menjadi salah satu pintu masuk pengorganisasian di Giriloyo. Dimulai dari penguatan karangtatuna untuk bisa mengelola beberapa kegiatan khususnya untuk anak-anak berupa sanggar, dan penguatan karangtaruna.

Di Dusun Gunungmanuk dimana masyarakatnya cukup beragam dan terbuka terlihat dari awal, telah cukup mampu mengelola dan mengorganisir warga mereka sendiri. Lingkar mencoba memperkuat dengan dukungan informasi dan penguatan Karangtaruna di Dusun Gunungmanuk.

Startegi awal di mana relawan lingkar live in di 3 dusun tesebut, menjadikan Lingkar diterima di masyarakat dengan baik. Selama 3 bulan relawan bersama-sama warga mencoba untuk tahap tangap bencana. Setelah dipandang tahap tanggap bencana selesai, strategi pendampingan relawan dicoba dengan kunjungan berkala ke masing-masing dusun. Tahapan rehabilitasi dan rekontruksi semakin membutuhkan pengorganisasian di tingkat warga. Penguatan komunitas-komunitas dusun di titik beratkan dengan asas rembug dusun dan gotongroyong. Bukan hanya pulih dari bencana namun menuju kehidupan yang lebih baik di segala bidang kehidupan masyarakat di 3 dusun.
Mengembangkan Komunikasi dalam Bisnis
Mengembangkan Komunikasi dalam Bisnis

Pada waktu saya berkunjung ke Daerah, menemui rekan bisnis yang terjun dibidang usaha tani sayuran yang berlokasi di Garut, salah satu daerah penghasil sayuran di Daerah Jawa Barat, terjadi obrolan singkat perihal komunikasi. Rekan saya bertanya :� bagaimana caranya berkomunikasi yang baik dalam bisnis sehingga saya dapat memperluas rekanan usaha�. Walaupun yang bersangkutan termasuk pelaku usaha yang berhasil namun saya bangga, bahwa dia masih mempunyai keinginan untuk menambah ilmu yang menyangkut hubungan antara orang, khususnya dalam komunikasi bisnis, Pokok – pokok komunikasi yang saya jelaskan sebenarnya mungkin sudah banyak diketahui oleh masyarakat, namun tidak ada salahnya saya uraikan selintas mengenai komunikasi tersebut. Harapannya semoga bermanfaat bagi yang ingin menambah wawasan tentang komunikasi.

Akhirnya kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan terhadap rekan bisnis saya yang telah memberikan jamuan makan siang.

- Arti Komunikasi

- Komunikasi adalah : Suatu proses yang terjadi karena adanya kontak dua pihak / lebih, yang menyampaikan pesan dan yang menerima pesan Menjadi sangat penting bila pihak – pihak yang terkait dalam pembicaraan, menggunakan bahasa yang sama Berbagai pesan yang sama, disini terjadi proses, pertukaran ide dan pengalaman dan proses timbal balik.

- Pembicara harus jadi pendengar yang baik, begitu juga pendengar harus jadi pendengar yang baik, untuk terjadinya komunikasi yang efektif ini adalah salah satu kunci berkomunikasi dalam bisnis dan masyarakat .

- Komunikasi Bisnis dapat diaplikasikan dengan berbagai bentuk antara lain:

1. Menulis dokumentasi bisnis termasuk surat – surat, memo dan laporan.

2. Pembicaraan termasuk: wawancara, pertemuan , persentasi, hubungan informal

3. Proses Informasi: termasuk berjabatan tangan kemudian wawancara, berbicara, berjalan – jalan dan sesuatu hal yang berguna.

- Unsur komunikasi yang baik :

Untuk efektifnya suatu komunikasi dapat terjadi, jika pesan yang disampaikan dapat dimengerti oleh penerima pesan, seandainya anda menyampaikan pesan dalam bentuk surat bisnis lakukanlah dengan bahasa surat yang baik, ringkas, tepat dan kena sasaran. Pilihlah kata – kata yang dapat dimengerti oleh yang membacanya, agar mendapatkan respon baik.Caranya untuk menulis yang baik bayangkanlah anda sebagai pembaca dan meneliti apa yang ditulis, bacalah dengan hati – hati dan teliti, hindarilah penggunaan kata – kata yang tidak dimengerti, hindarilah termonologi kata yang tidak ada hubungannya dengan topik surat. Penting diperhatikan menggunakan kata yang sama yang dapat dimengerti oleh penerima surat anda atau pembaca.

Salah satu hal yang penting, kita harus menciptakan persahabatan dalam bisnis, dan bila anda sedang menulis surat lakukan seperti anda melakukan hal yang baik dan bersifat alami.
 

Template Design By:
SkinCorner